Nama : Rina daniati
Kls : 3DA01
NPM : 49211454
Matkul : SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan
karunia-Nya kami masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan makalah ini. Tidak
lupa kami ucapkan kepada teman-teman yang telah memberikan dukungan dalam
menyelesaikan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan, oleh sebab itu penulis angat mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Dan semoga sengan selesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan teman-teman. Amin...
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Meningkatnya penggunaan komputer
menjadi perhatian yang semakin besar, terutama pengaruhnya terhadap etika dan
sosial di masyarakat pengguna. Di satu sisi, perkembangan teknologi komputer
sebagai sarana informasi memberikan banyak keuntungan. Salah satu manfaatnya
adalah bahwa informasi dapat dengan segera diperoleh dan pengambilan keputusan
dapat dengan cepat dilakukan secara lebih akurat, tepat dan berkualitas.
Namun, di sisi lain, perkembangan
teknologi informasi, khususnya komputer menimbulkan masalah baru. Secara umum,
perkembangan teknologi informasi ini mengganggu hak privasi individu. Bahwa
banyak sekarang penggunaan komputer sudah di luar etika penggunaannya, misalnya:
dengan pemanfaatan teknologi komputer, dengan mudah seseorang dapat mengakses
data dan informasi dengan cara yang tidak sah. Belum lagi ada sebagian orang
yang memanfaatkan komputer dan internet untuk mengganggu orang lain dengan
tujuan sekedar untuk kesenangan serta hobinya. Adapula yang memanfaatkan teknologi
komputer ini untuk melakukan tindakan kriminal. Bukan suatu hal yang baru bila kita mendengar bahwa dengan kemajuan teknologi ini, maka
semakin meningkat kejahatan dengan
memanfaatkan teknologi informasi ini.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Dan Konsep Etika
Pengertian etika (ethics), Kata ethics
berakar dari bahasa Yunani ethos, yang berarti karakter. Etika adalah satu set kepercayaan,
standar, atau pemikiran yang mengisi suatu individu, kelompok atau masyarakat.
Semua individu bertanggung jawab pada masyarakat atas perilaku mereka. Masyarakat
dapat berupa suatu kota,negara,
atau profesi.
Tidak seperti moral,
etika dapat sangat berbeda dari satu masyarakat ke masyarakat lain. Kita
melihat perbedaan ini dibidang komputer dalam bentuk perangkat lunak bajakan
perangkat lunak yang digandakan
secara ilegal lalu digunakan atau dijual.
Hukum adalah peraturan perilaku
formal yang dipaksakan oleh otoritas
berdaulat, seperti pemerintah, pada
rakyat atau warga negaranya. Hingga kini sangat sedikit hukum yang mengatur
penggunaan komputer.
Hal ini karena komputer merupakan
penemuan baru dan sistem hukum
kesulitan mengikutinya.
B. Etika Dalam Suatu Masyarakat Informasi
Perkembangan teknologi dan sistem
informasi banyak membawa perubahan pada berbagai aspek kehidupan, khusunya yang
mempengaruhi etika dan sosial masyarakat. Berikut contoh di berbagai industri
yang merupakan permasalahan etika sebagai dampak dari perkembangan sistem
informasi, di antaranya adalah: pengurangan tenaga kerja di
industri telekomunikasi dan
manufaktur, pembuatan data pribadi secara elektronis untuk mengidentifikasi
kemungkinan teroris masuk di bandar udara, dan pemantauan karyawan melalui
internet.
Beberapa organisasi telah
mengembangkan kode etik sistem informasi. Namun demikian, tetap ada perdebatan berkaitan
dengan kode etik yang dapat diterima secara umum dengan kode etik sistem
informasi yang dibuat secara spesifik. Sebagai manajer maupun pengguna sistem informasi,
kita didorong untuk mengembangkan seperangkat standar etika untuk pengembangan
kode etika sisteminformasi, yaitu yang berbasiskan
pada lima dimensi moral, yaitu:
1. Hak dan kewajiban informasi; Kode etik sistem informasi harus
mencakup topik-topik, seperti:
privasi e-mail setiap karyawan,
pemantauan tempat kerja, perlakuan
informasi organisasi, dan
kebijakan informasi untuk pengguna.
2. Hak milik dan kewajiban; Kode etik sistem informasi harus
mencakup
topik-topik, seperti: lisensi
penggunaan perangkat lunak, kepemilikan
data dan fasilitas organisasi,
kepemilikan perangkat lunak yang buat
oleh pegawai pada perangkat keras
organisasi, masalah
copyrights
perangkat lunak. Pedoman tertentu
untuk hubungan kontraktual
dengan pihak ketiga juga harus
menjadi bagian dari topik di sini.
3. Akuntabilitas dan pengendalian; Kode etik harus menyebutkan
individu
yang bertanggung jawab untuk
seluruh sistem informasi dan
menggarisbawahi bahwa individu-ind
ividu inilah yang bertanggung
jawab terhadap hak individu,
perlindungan terhadap hak kepemilikan,
kualitas sistem dan kualitas hidup.
Tanggung jawab untuk
pengendalian sistem, audit, dan
manajemen harus didefinisikan
dengan jelas. Tanggung jawab
masing-masing petugas dari sistem
informasi harus diuraikan dengan
rinci.
4. Kualitas sistem; Kode etik sistem informasi harus menggambarkan
tingkatan yang umum dari kualitas
data dan kesalahan sistem yang
dapat ditoleransi. Kode etik juga
harus dapat mensyaratkan bahwa
semua sistem berusaha mengestimasi
kualitas data dan kemungkinan
kesalahan sistem.
C. Kode Etik Penggunaan komputer
Pada tahun 1992, koalisi etika komputer yang tergabung dalam
lembaga etika
komputer (CEI) memfokuskan pada
kemajuan teknologi informasi, etika dan perusahaan serta kebijakan publik. CEI
mengalamatkannya pada kebijakan organisasi, publik, industrial, dan akademis.
Lembaga ini memperhatikan perlunya isu
mengenai etika berkaitan degan kemajuan teknologi
informasi dalam masyarakat dan telah menciptakan
sepuluh perintah etika penggunaan komputer
adalah
1. Tidak menggunakan komputer untuk merugikan orang
lain.
2. Tidak mengganggu pekerjaan komputer orang lain.
3. Tidak memata-matai file komputer orang lain.
4. Tidak menggunakan komputer untuk mencuri.
5. Tidak menggunakan komputer untuk bersaksi palsu.
6. Tidak menyalin atau menggunakan kepemilikian perangkat lunak dimana anda
belum
membayarnya
7. Tidak menggunakan sumber daya komputer orang lain
tanpa otorisasi atau
kompensasi yang sesuai.
8. Tidak mengambil untuk diri sendiri karya
intelektual orang lain.
9. Harus memikirkan tentang konsekuensi sosial program
yang anda tulis bagi sistem yang anda desain.
10. Harus menggunakan komputer yang menjamin
pertimbangan dan bagi sesama
manusia.
Persoalan etis khusus penggunaan
komputer berasal dari karakteristik unik komputer dan peran yang
dimainkannya. Komputer saat ini
merupakan aset yang dapat dinegosiasikan, komputer juga melayani
sebagai instrumen tindakan, sehingga tingkatan dimana pemberi layanan
komputer dan user harus
bertanggung jawab terhadap
integritas output komputer menjadi sebuah persoalan yang penting untuk diperhatikan.
Kebutuhan terhadap profesionalisme
dalam hal pemberi layanan dalam industri komputer, sebagai mana sistem personil
yang mendukung dan memelihara teknologi
komputer. Kode Etik adalah
konsekuensi logis bagi realisasi komitmen dalam penggunaan teknologi komputer secara aman baik dalam
sektor publik maupun swasta.
Ada kebutuhan bagi profesionalisme pada wilayah pengguna
sistem komputer, dalam hal tanggung jawab mereka untuk beroperasi secara legal
dalam respek penuh menurut urutan yang benar. User harus dibuat sadar terhadap
risiko operasi ketika sistem sedang digunakan dan diinstall; mereka memiliki
tanggung jawab untuk mengidentifikasi penyelewengan keamanan. Ini menunjukkan
kode etik dalam komunitas user.
Pendidikan dapat memainkan peran
yang sangat penting dalam pengembangan standar etis dalam layanan komputer dan komunitas user. Pembukaan komputer terjadi pada masa paling
awal dalam banyak negara, seringkali pada level sekolah dasar. Ini menghadirkan
kesempatan untuk mengenalkan standar
etis yang dapat diperluas sebagaimana anak kecil berubah melalui sekolah sampai memasuki dunia kerja. Universitas dan institut yang lebih tinggi levelnya juga memasukkan
etika komputer dalam kurikulum sejak persoalan etis muncul dan memiliki konsekuensi pada semua area lingkungan penggunaan komputer.
D. Hubungan antara Etika Dengan Pemanfaatan Sistem Informasi
Pengertian etika adalah secara
etimologis kata etika berasal dari bahasa Yunani yaitu “Ethos” yang berarti
watak kesusilaan atau adat. Kata ini identik dengan perkataan moral yang
berasal dari kata latin “mos” yang dalam bentuk jamaknya “mores” yang berarti
juga adat atau cara hidup. Etika dan moral memiliki arti yang sama, tetapi
dalam pemakaian sehari-harinya memiliki sedikit perbedaan. Moral atau moralitas
biasa dipakai untuk pengkajian sistem nilai-nilai yang ada.
Etika dari sistem komputer interaktif memfokuskan bagaimana sistem (atau
dapat digunakan) oleh para pengguna. Berikut ini adalah beberapa aspek
pekerjaan yang dipusatkan tersebut. (Johnson, 2001, Bynum dan Rogerson, 2003,
Erman dan Shauf, 2002, Edgar, 1997):
-
Kebijakan-kebijakan (policies)
-
Isu moral dan sah (legal)
-
Bertanggung jawab dan etika profesional
-
Etika hacker dan hacker
-
Netiquette
-
Privacy
-
Hak milik
-
Isu sosial dan demokratis
-
Ungkapan bebas
-
Tanggungjawab dan kewajiban
Semua isu ini memperlakukan dengan
keras bagaimana manusia dapat menggunakan atau menyalahgunakan komputer sesuai
dengan kehendaknya.
Ini jelas sangat sering terjadi di era sekarang yang memang sebenarnya
komputer itu mematuhi perintah dari penggunanya. Lalu bagaimana jika komputer
mempunyai cara sendiri? Masalah sekarang mengenai etika komputer adalah
terjadinya kekosongan kebijakan tentang bagaimana teknologi komputer harus
digunakan? Dan memang komputer menyediakan hal yang baru yang membuat kita
menjadi sangat terpilih untuk bertindak sesuai kemauan kita, tetapi harus
sesuai dengan etika yang saling bersosialisasi dengan masyarakat luas.
Hubungan etika dengan pemanfaatan sistem informasi itu sangat berkaitan
dan memang susah untuk diberikan arti dalam sikap sosial kita. Etika komunitas
TI merupakan satu kepercayaan, standar, atau pemikiran yang diterima seseorang,
kelompok, atau komunitas TI tersebut. Seluruh individu bertanggung jawab atas
komunitas mereka. James H. Moor, seseorang profesor di Darmouth mendefinisikan
secara spesifik etika komputer sebagai analisis mengenai sifat dan dampak
sosial teknologi komputer, serta formulasi dan justifikasi kebijakan untuk
menggunakan teknologi tersebut secara etis (Raymond Mc Leod, Jr, 1995).
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Etika merupakan prinsip-prinsip
mengenai suatu yang benar dan salah yang dilakukan setiap orang dalam
menentukan pilihan sebagai pedoman perilaku mereka. Perkembangan teknologi dan
sistem informasi menimbulkan pertanyaan baik untuk individu maupun masyarakat
pengguna karena perkembangan ini menciptakan peluang untuk adanya perubahan
sosial dan mengancam adanya distribusi kekuatan,
uang, hak, dan kewajiban.
Hubungan etika dengan pemanfaatan
sistem informasi sangatlah banyak
berkaitan, baik itu dari segi positif maupun negatif. Hubungannya juga
memberikan andil yang baik bagi dunia sistem informasi khususnya TI dengan
aturan-aturan yang telah dibuat semoga bisa menjadi catatan agar etika di sistem
informasi tidak memberikan dampak buruk kepada pengguna atau penyedia
informasi. Hubungan etika dengan sistem informasi itu memberikan gambaran
perilaku manusiawi yang dimiliki oleh setiap manusia namun harus berdasarkan
norma-norma yang sesuai dengan kemasyarakatannya. Akhirnya hubungan keduanya
dapat menjadi tolak ukur untuk dapat menggunakan sistem informasi dengan cara
yang mudah dan patut kepada aturan yang berlaku untuk kemudian hari dapat
dimanfaatkan dengan baik dan bijak oleh generasi berikutnya
berkaitan, baik itu dari segi positif maupun negatif. Hubungannya juga
memberikan andil yang baik bagi dunia sistem informasi khususnya TI dengan
aturan-aturan yang telah dibuat semoga bisa menjadi catatan agar etika di sistem
informasi tidak memberikan dampak buruk kepada pengguna atau penyedia
informasi. Hubungan etika dengan sistem informasi itu memberikan gambaran
perilaku manusiawi yang dimiliki oleh setiap manusia namun harus berdasarkan
norma-norma yang sesuai dengan kemasyarakatannya. Akhirnya hubungan keduanya
dapat menjadi tolak ukur untuk dapat menggunakan sistem informasi dengan cara
yang mudah dan patut kepada aturan yang berlaku untuk kemudian hari dapat
dimanfaatkan dengan baik dan bijak oleh generasi berikutnya
DAFTAR PUSTAKA
http://arsipilmu04936.blogspot.com/2012/01/hubungan-antara-etika-dengan.html
Mulyadi . (2010) : Sistem Informasi Manajemen. Jakarta
http://ivancivil20.wordpress.com/2012/10/09/makalah-manfaat-belajar-etika-bagi-mahasiswa-teknik/
http://email8.wordpress.com/2011/09/24/etika-dan-moral-dalam-penggunaan-tik/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar