KATA PENGANTAR
Assalamuallaikum
wr.wb
Bismillahirrahmanirrahim. Puji syukur penulis hatur
kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat-nya sehingga ini dapat terwujud.
Untuk itu penulis sampaikan rasa terima kasih kepada seluruh pihak yang telah
memberi.
Harapan penulis, makalah ini dapat memberi tuntunan
konseptual yang praktis bagi mereka, baik praktisi maupun mahasiswa dalam
memahami basis data. Penulis menyadari, isi maupun cara penyampaian makalah ini
masih jauh dari sempurna. Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang
bersifat membangun dari para membaca sehingga penulis bisa mengembangangkan
buku ini menjadi lebih baik.
Walaikumsallam wr.wb
Jakarta, Oktober, 2012
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian
Basis Data
B. Komponen
Dasar Basis Data
C. Istilah-Istilah
Basis Data
D.
Database Management System (DBMS)
E. Arsitektur Basis Data
F. Data Base Independen
G. Model Basis Data
H. Bahasa Query
Formal dan Komersial
I. Struktur Query Language
J.
Keuntungan
dan Kelemahan Sistem
BAB III KESIMPULAN
BAB IV PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Basis data adalah kumpulan informasi yang disimpan
didalam komputer secara sistematik sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu
program komputer untuk memperoleh informasi dari database tersebut. Perangkat
lunak yang digunakan untuk mengolah dan mengambil kueri (query) basis data
disebut sistem manajemen basis data.
Pemrosesan basis data sebagai perangkat andalan sangat diperlukan oleh berbagai institusi dan perusahaan. Dalam pengembangan sistem informasi diperlukan basis data sebagai media penyimpanan data. Kehadiran basis data dapat meningkatkan Daya saing perusahaan tersebut. Basis data dapat mempercepat upaya pelayanan kepada pelanggan, menghasilkan informasi dengan cepat dan tepat sehingga membantu pengambilan keputusan untuk segera memutuskan suatu masalah berdasarkan informasi yang ada. Banyak aplikasi yang dibuat dengan berlandaskan pada basis data antara lain semua transaksi perbankan, aplikasi pemesanan dan penjadwalan penerbangan, proses regristasi dan pencatatan data mahasiswa pada perguruan tinggi, aplikasi pemrosesan penjualan, pembelian dan pencatatan data barang pada perusahaan dagang, pencatatan data pegawai beerta akrifitasnya termasuk operasi penggajian pada suatu perusahaan, dan sebagainya. Beberapa informasi pada perusahaan retail seperti jumlah penjualan, mencari jumlah stok penjualan, mencari jumlah stok yang tersedia, barang apa yang paling lakudijual pada bulan ini, dan berapa laba bersih perusahaan dapat diketahui dengan mudah dengan basis data. Pada perpustakaan, adanya aplikasi pencarian data buku berdasarkan judul, pengarang atau kriteria lain dapat mudah dilakukan dengan basis data. Pencarian data peminjam yang terlambat mengembalikan juga mudah dilakukan sehingga bisa dibuat aplikasi pembuatan surat berdasarkan informasi yang tersedia.
Pemrosesan basis data sebagai perangkat andalan sangat diperlukan oleh berbagai institusi dan perusahaan. Dalam pengembangan sistem informasi diperlukan basis data sebagai media penyimpanan data. Kehadiran basis data dapat meningkatkan Daya saing perusahaan tersebut. Basis data dapat mempercepat upaya pelayanan kepada pelanggan, menghasilkan informasi dengan cepat dan tepat sehingga membantu pengambilan keputusan untuk segera memutuskan suatu masalah berdasarkan informasi yang ada. Banyak aplikasi yang dibuat dengan berlandaskan pada basis data antara lain semua transaksi perbankan, aplikasi pemesanan dan penjadwalan penerbangan, proses regristasi dan pencatatan data mahasiswa pada perguruan tinggi, aplikasi pemrosesan penjualan, pembelian dan pencatatan data barang pada perusahaan dagang, pencatatan data pegawai beerta akrifitasnya termasuk operasi penggajian pada suatu perusahaan, dan sebagainya. Beberapa informasi pada perusahaan retail seperti jumlah penjualan, mencari jumlah stok penjualan, mencari jumlah stok yang tersedia, barang apa yang paling lakudijual pada bulan ini, dan berapa laba bersih perusahaan dapat diketahui dengan mudah dengan basis data. Pada perpustakaan, adanya aplikasi pencarian data buku berdasarkan judul, pengarang atau kriteria lain dapat mudah dilakukan dengan basis data. Pencarian data peminjam yang terlambat mengembalikan juga mudah dilakukan sehingga bisa dibuat aplikasi pembuatan surat berdasarkan informasi yang tersedia.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Basis Data
Banyak sekali definisi tentang basis data yang
diberikan oleh para pakar di bidang ini. Basis data atau juga disebut database,
terdiri dari dua penggalan kata yaitu data dan base, yang artinya berbasiskan
pada data, tetapi secara konseptual, database diartikan sebuah koleksi atau kumpulan
data-data yang saling berhubungan (relation), disusun menurut aturan tertentu
secara logis, sehingga menghasilkan informasi. Selain itu, untuk mengelola dan
memanggil query basis data agar dapat disajikan dalam berbagai bentuk yang
diinginkan dibutuhkan perangkat lunak yang disebut Sistem Manajemen Basis Data
atau juga disebut Database Management System (DBMS). Penggabungan Database
Management System (DBMS) dengan Basis Data akan membentuk satu kesatuan yang
disebut Sistem Basis Data. Sistem Basis Data adalah suatu sistem penyusunan dan
pengelolaan record-record dengan menggunakan komputer, dengan tujuan untuk
menyimpan atau merekam serta memelihara data operasional lengkap sebuah
organisasi/perusahaan sehingga mampu menyediakan informasi yang diperlukan
pemakai untuk kepentingan proses pengambilan keputusan.
Sistem Basis data
Seiring dengan berjalannya waktu,
lambat laun sistem pemrosesan file mulai ditinggalkan karena masih
bersifat manual, yang kemudian dikembangkanlah sistem pemrosesan dengan pendekatan
basis data.
Konsep Dasar Basis Data
Data adalah
representasi fakta dunia nyata yang mewakili suatu objek seperti manusia
(pegawai, mahasiswa, pembeli), barang, hewan, peristiwa, konsep, keadaan, dan
sebagainya yang direkam dalam bentukangka, huruf, simbol, teks, gambar, bunyi
atau kombinasinya.
B.
Komponen Dasar Basis Data
Dalam membuat basis data harus memiliki komponen
dasar. Agar terciptanya basis data maka hal yang diperhatikan adalah
tersedianya:
·
Data: representasi fakta dunia nyata yang mewakili
suatu objek yang direkam dalam bentuk angka, huruf, symbol, teks, gambar, bunyi
atau kombinasinya.
·
Hardware: terdiri dari semua peralatan perangkat keras
komputer yang digunakan untuk mengelola sistem basis data berupa: peralatan
penyimpanan (disk, drum, tape), peralatan input dan output, atau peralatan
komunikasi.
·
Software: sebagai perantara antara pemakai dengan data
fisik pada basis data, dapat berupa: Database Management System (DBMS) atau
program- program aplikasi dan prosedur-prosedur.
·
User (Pemakai): terbagi menjadi 4 klasifikasi, yaitu:
1.
System Engineer: tenaga ahli yang bertanggung jawab
atas pemasangan sistem basis data, dan juga mengadakan peningkatan dan
melaporkan kesalahan dari sistem tersebut kepada pihak penjual.
2.
Administrator Basis Data: tenaga ahli yang mempunyai
tugas untuk mengontrol sistem basis data secara keseluruhan, meramalkan
kebutuhan akan sistem basis data, merencanakannya dan mengaturnya.
3.
Programmer: membuat program aplikasi yang diperlukan
oleh pemakai akhir dengan menggunakan data yang terdapat dalam sistem basis
data.
Pemakai Akhir: tenaga ahli yang menggunakan data untuk mengambil keputusan yang diperlukan untuk kelangsungan usaha.
Pemakai Akhir: tenaga ahli yang menggunakan data untuk mengambil keputusan yang diperlukan untuk kelangsungan usaha.
C.
Istilah-Istilah Basis Data
·
Enterprise
Suatu bentuk organisasi seperti : bank,
universitas, rumah sakit, pabrik, dsb. Data yang disimpan dalam basis data
merupakan data operasional dari suatu enterprise. Contoh data operasional :
data keuangan, data mahasiswa, data pasien.
·
Entitas
Suatu obyek yang dapat dibedakan dari
lainnya yang dapat diwujudkan dalam basis data. Contoh Entitas dalam lingkungan
bank terdiri dari : Nasabah, Simpanan, Hipotik. Contoh Entitas dalam lingkungan
universitas terdiri dari : Mahasiswa, mata kuliah. Kumpulan dari entitas
disebut Himpunan Entitas. Contoh : semua nasabah, semua mahasiswa.
·
Atribut (Elemen Data)
Karakteristik dari suatu entitas. Contoh
: Entitas Mahasiswa atributnya terdiri dari Npm, Nama, Alamat, Tanggal lahir.
·
Nilai Data (Data Value)
Isi data / informasi yang tercakup dalam
setiap elemen data. Contoh Atribut Nama Mahasiswa dapat berisi Nilai Data :
Diana, Sulaeman, Lina
·
Kunci Elemen Data (Key Data
Element)
Tanda pengenal yang secara unik
mengidentifikasikan entitas dari suatu kumpulan entitas. Contoh Entitas
Mahasiswa yang mempunyai atribut-atribut npm, nama, alamat, tanggal lahir
menggunakan Kunci Elemen Data npm.
·
Record Data
Kumpulan Isi Elemen data yang saling
berhubungan. Contoh : kumpulan atribut npm, nama, alamat, tanggal lahir dari
Entitas Mahasiswa berisikan : "10200123", "Sulaeman",
"Jl. Sirsak 28 Jakarta", "8 Maret 1983".
D.
Database Management System (DBMS)
Seperti yang telah dikemukakan di awal, pada bagian
ini kita akan mengulas lebih spesifik lagi mengenai Sistem Manajemen Basis Data
atau populernya disebut Database Management System atau disingkat DBMS. Yang
mana adalah perangkat lunak yang berfungsi untuk mengelola database, mulai dari
membuat database itu sendiri sampai dengan proses-proses yang berlaku dalam
database tersebut, baik berupa entry, edit, hapus, query terhadap data, membuat
laporan dan lain sebagainya secara efektif dan efisien. Salah satu jenis DBMS
yang sangat terkenal saat ini adalah Relational DBMS (RDBMS), yang
merepresentasikan data dalam bentuk tabel-tabel yang saling berhubungan. Sebuah
tabel disusun dalam bentuk baris (record) dan kolom (field). Banyak sekali
berkembang perangkat lunak RDBMS ini, misalnya MySQL, Oracle, Sybase, dBase,
MS. SQL, Microsoft Access (MS. Access) dan lain-lain. Ada 3 kelompok perintah
yang digunakan dalam mengelola dan mengorganisasikan data dalam RDBMS, yaitu :
a.
Data Definition Language: merupakan perintah-perintah
yang digunakan oleh seorang Database Administrator untuk mendefinisikan
struktur dari database, baik membuat tabel baru, menentukan struktur
penyimpanan tabel, model relasi antar tabel, validasi data, dan lain
sebagainya.
b.
Data Manipulation Language (DML): perintah-perintah
yang digunakan untuk memanipulasi dan mengambil data pada suatu database.
Manipulasi yang dapat dilakukan terhadap data adalah :
§ Penambahan
data
§ Penyisipan
data
§ Penghapusan
data
§ Pengubahan
data
c.
Data Control Language: bagian ini berkenaan dengan
cara mengendalikan data, seperti siapa saja yang bisa melihat isi data,
bagaimana data bisa digunakan oleh banyak user, dan lain-lain. Lebih mengarah
ke segi sekuritas data.
E.
Arsitektur Basis Data
Sebuah basis data memiliki penjelasan terstruktur dari
jenis fakta yang tersimpan di dalamnya, penjelasan ini disebut skema.
Arsitektur sistem basis data memberikan kerangka kerja bagi pembangunan basis
data. Menurut ANSI/SPARC, arsitektur basis data terbagi atas tiga level yaitu :
a.
Internal/Physical Level: level terendah untuk
merepresentasikan basis data, berhubungan dengan bagaimana data disimpan secara
fisik (physical storage). Record disimpan dalam media penyimpanan dalam format
byte. Didefinisikan sebagai sebuah Skema Internal.
b.
External/View Level: level user, berhubungan dengan
bagaimana data di representasikan dari sisi setiap user. Yang dimaksud dengan
user adalah programmer, end user atau DBA. Setiap user mempunyai ‘bahasa’ yang
sesuai dengan kebutuhannya.
F.
Database Independence
Dalam kebebasan data, aplikasi disekat dari bagaimana
data disimpan dan distrukturkan. Kebebasan data adalah salah satu keuntungan
utama dari penggunaan DBMS. Tujuan utama dari arsitektur 3 level di atas adalah
untuk menyediakan data independence, dimana level di atasnya tidak berpengaruh
oleh perubahan untuk level di bawahnya.
G.
Model Basis Data
Model data adalah kumpulan konsep yang terintegrasi
yang menggambarkan data, hubungan antara data dan batasan-batasan data dalam
suatu organisasi. Fungsi dari sebuah model data untuk merepresentasikan data
sehingga data tersebut mudah dipahami. Untuk menggambarkan data pada tingkat
eksternal dan konseptual digunakan model data berbasis objek atau model data
berbasis record.
a.
Model Data Berbasis Objek menggunakan konsep entitas,
atribut dan hubungan antar entitas. Beberapa jenis model data berbasis objek
yang umum adalah : Entity-Relationship, Semantic, Functional, Object-Oriented
b.
Model Data Berbasis Record, basis data terdiri dari
sejumlah record dalam bentuk yang tetap yang dapat dibedakan dari bentuknya.
Ada 3 macam jenis model data berbasis record yaitu :
1.
Model Data Relasional (Relational), merupakan model
data yang paling populer saat ini. Menggunakan model berupa tabel berdimensi
dua yang disebut relasi atau tabel. Memakai kunci tamu (foreign key) sebagai
penghubung dengan tabel lain.
2.
Model Data Hierarkhi (Hierarchical), dikenal pula sebagai
model pohon. Model Data Jaringan (Network), disebut jjuga model CODASYL. Setiap
anak bisa memiliki llebih dari satu orangtua.
H.
Bahasa Query Formal dan Komersial
Bahasa query
yaitu pernyataan yang diajukan untuk mengambil informasi. Dan bahasa query ini
adalah bahasa pada model data relasional yang terbagi menjadi 2, yaitu:
·
Bahasa Que\\ry Formal :
bahasa query yang diterjemahkan dengan menggunakan simbol-simbol
matematis terdiri dari :
1.
Prosedural, yaitu pemakai memberi spesifikasi data apa
yang dibutuhkan dan bagaimana cara mendapatkannya. Contoh: Aljabar Relasional,
yaitu dimana query diekspresikan dengan cara menerapkan operator tertentu terhadap
suatu tabel/relasi.
2.
Non Prosedural, yaitu pemakai menspesifikasikan data
apa yang dibutuhkan tanpa menspesifikasikan bagaimana untuk mendapatkannya.
Contohnya Kalkulus Relasional, dimana query menjelaskan set tuple yang
diinginkan dengan cara menjelaskan predikat tuple yang diharapkan. Kalkulus
Relasional ini terbagi 2:
a.
Kalkulus Relasional Tupel
b.
Kalkulus Relasional Domain
·
Query Komersial: bahasa query yang dirancang sendiri
oleh programmer menjadi suatu program aplikasi agar pemakai lebih mudah
menggunakannya (user friendly). Contoh :
1.
QUEL: berbasis pada bahasa kalkulus relasional
2.
QBE: berbasis pada bahasa kalkulus relasional
I.
Structure
Query Language
Structure
Query Language (SQL) merupakan komponen bahasa relational
database system. SQL merupakan bahasa baku (ANSI/SQL), non procedural,
dan berorientasi himpunan (set-oriented language). SQL dapat
digunakan baik secara interaktif atau ditempelkan (embedded) pada
sebuah program aplikasi.
Komponen-Komponen
SQL
a. Data
Definition Language (DDL). Digunakan untuk mendefinisikan data
dengan menggunakan perintah : create, drop, alter.
b. Data
Manipulation Language (DML). Digunakan untuk memanipulasi
data dengan menggunakan perintah : select, insert, update, delete. Data
Manipulation Language merupakan bagian terpadu bahasa SQL. Perintah-perintahnya
dapat dibuat secara interaktif atau ditempelkan pada sebuah program aplikasi.
Pemakai hanya perlu menentukan 'APA' yang ia inginkan, DBMS menentukan
'BAGAIMANA' cara mendapatkannya.
c. Data
Control Language (DCL). Digunakan untuk mengontrol hak
para pemakai data dengan perintah : grant, revoke.
J.
Keuntungan
Sistem Basis Data
1. Terkontrolnya
kerangkapan data dalam basis data hanya mencantumkan satu kali saja field yang
sama yang dapat dipakai oleh semua aplikasi yang memerlukannya.
2. Terpeliharanya
keselarasan (kekonsistenan) data apabila ada perubahan data pada aplikasi yang
berbeda maka secara otomatis perubahan itu berlaku untuk keseluruhan.
3. Data
dapat dipakai secara bersama (shared) data dapat dipakai secara
bersama-sama oleh beberapa program aplikasi (secara batch maupun on-line)
pada saat bersamaan.
4. Dapat
diterapkan standarisasi dengan adanya pengontrolan yang terpusat maka DBA dapat
menerapkan standarisasi data yang disimpan sehingga memudahkan pemakaian,
pengiriman maupun pertukaran data.
5. Keamanan
data terjamin DBA dapat memberikan batasan-batasan pengaksesan data, misalnya dengan
memberikan password dan pemberian hak akses bagi pemakai (misal : modify,
delete, insert, retrieve).
6. Terpeliharanya
integritas data jika kerangkapan data dikontrol dan kekonsistenan data dapat
dijaga maka data menjadi akurat.
7. Terpeliharanya
keseimbangan (keselarasan) antara kebutuhan data yang berbeda dalam setiap
aplikasi struktur basis data diatur sedemikian rupa sehingga dapat melayani pengaksesan
data dengan cepat.
8. Data
independence (kemandirian data) dapat digunakan untuk
bermacam-macam program aplikasi tanpa harus merubah format data yang sudah ada.
Kelemahan Sistem Basis Data
1. Memerlukan
tenaga spesialis
2. Kompleks
3. Memerlukan
tempat yang besar
4. Mahal
BAB III
KESIMPULAN
1. Basis data
atau juga disebut database artinya berbasiskan pada data, tetapi secara
konseptual, database diartikan sebuah koleksi atau kumpulan data-data yang
saling berhubungan (relation), disusun menurut aturan tertentu secara logis,
sehingga menghasilkan informasi. Untuk mengelola dan memanggil query basis data
agar dapat disajikan dalam berbagai bentuk yang diinginkan dibutuhkan perangkat
lunak yang disebut Sistem Manajemen Basis Data atau juga disebut Database
Management System (DBMS). Penggabungan Database Management System (DBMS) dengan
Basis Data akan membentuk satu kesatuan yang disebut Sistem Basis Data.
2. Komponen
dasar dalam pembuatan basis data dengan adanya data, hardware, software, dan
user. Istilah- istilah dalam basis data juga seyogyanya kita tahu, yaitu:
enterprise, entitas, atribut, nilai data, kunci elemen data, record data.
3. Menurut
ANSI/SPARC, arsitektur basis data terbagi atas tiga level yaitu: Internal/
Physical Level, External/View Level, Conceptual/Logical Level. Tujuan utama
dari arsitektur 3 level tersebut adalah untuk menyediakan data independence
yang terbagi dua: Logical Data Independence (kebebasan data secara logika) dan
Physical Data Independence (kebebasan data secara fisik). Untuk menggambarkan
data pada tingkat eksternal dan konseptual digunakan model data berbasis objek
atau model data berbasis record. Bahasa query formal dan komersial adalah
bahasa pada model data relasional, yang mana model data relasional merupakan
salah satu dari model data berbasis record. Agar terciptanya basis data, maka butuh
proses pembuatan. Langkah-langkah yang dapat diambil dalam perancangan basis
data sebagai berikut: mendefinisikan kebutuhan data, rancangan konseptual,
rancangan implementasi, rancangan fisik, langkah perbaikan. Suatu teknik untuk
mengorganisasikan data ke dalam tabel-tabel untuk memenuhi kebutuhan pemakai di
dalam suatu ogranisasi disebut normalisasi. Tujuan normalisasi: untuk
menghilang kerangkapan data, untuk mengurangi kompleksitas, untuk mempermudah
pemodifikasian data. Sedangkan Tahapan normalisasi: bentuk tidak normal, bentuk
normal pertama (1NF), bentuk normal kedua (2NF), bentuk normal ketiga (3NF),
bentuk normal boyce-codd (BCNF), bentuk normal keempat (4NF), bentuk normal
kelima.
BAB IV
PENUTUP
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang
menjadi pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan
kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau
referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini. Penulis banyak
berharap para pembaca yang budiman dusi memberikan kritik dan saran yang
membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan dan penulisan makalah
di kesempatan - kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi penulis
pada khususnya juga para pembaca yang budiman pada umumnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar